History

Berawal dari keinginan “Pendiri” ketika hendak mulai pensiun tahun 1994 berusaha dapat berbuat sesuatu yang bermanfaat khususnya bagi “Generasi Penerus” yang nantinya akan berperan sebagai “Calon Pemimpin Bangsa” yang akan hidup pada masa datang, penuh dengan berbagai tantangan, dapat memberikan kemakmuran bagi Bangsa ini. Dorongan keinginan tersebut timbul dari kenyataan yang menyedihkan karena Kaum Elit Pemimpin Bangsa yang harusnya mensejahterakan dan memberi kemakmuran pada rakyat, telah melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Mempertahankan kedudukan, pangkat dan jabatan serta upaya memperkaya diri secara tidak wajar, merupakan tujuan utama dalam hidup dan sebagai cerminan dari harga diri.

Cara yang ditempuh dalam mencapai tujuan melalui kekuasaan, merubah dan mencari kelemahan hukum, melakukan kemunafikan, membodohi orang awam dan membohongi kebenaran dengan dalih yang dibuat-buat, dilakukan tanpa merasa berdosa dan malu, malahan sebaliknya merasa bangga dan terhormat. Rasa nurani pada lubuk hati yang terdalam, yang mampu melahirkan kebenaran sudah terbelenggu menjadi tidak berfungsi. Sudah terjadi pergeseran pandangan dan nilai hidup.

    Keadaan tersebut mencerminkan terjadinya krisis akhlaq dan moral yang sangat membahayakan masa depan Negara dan Bangsa. Bila dibiarkan apa yang akan terjadi di masa depan jika pola hidup dan kegiatan serupa berlanjut terus. Kita harus berbuat sesuatu merubah pola pikir dan pandangan hidup generasi Bangsa. Untuk itu perlu secara sadar melaksanakan pendidikan umum berbasis agama yang dapat melahirkan akhlaq dan moral serta nurani yang dibungkus oleh iman dan taqwa.

    Arahnya ditujukan pada anak-anak sejak usia dini, yang akan menjadi pemimpin Bangsa dan Negara di masa depan. Mereka harus dibekali dengan iman dan taqwa, rasa takut pada Allah SWT, dan tidak melaksanakan agama secara seremonial, demi mencapai tujuan dan cita-cita itu kita bersedia berkorban baik materi, waktu maupun tenaga. Alhamdulillah berkat ridho-Nya, keinginan tersebut dapat terwujud, semoga di masa yang akan datang salah seorang siswa/i Yayasan dapat menjadi Pemimpin Bangsa yang beriman, bertaqwa dan bernurani. Semoga Allah meridhoi kegiatan ummat yang berusaha di atas jalannya. Amin.

Visi & Misi

LANDASAN VISI
Al Qur’an Surat An Nisaa’ ayat 9: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.’
VISI
“Menjadi institusi pendidikan terkemuka di dunia demi terwujudnya pemimpin yang sejati yang tangguh dan amanah”
MISI
Sebagai pusat keunggulan penyelenggara pendidikan dalam mewujudkan pemimpin sejati yang tangguh dan amanah, YPII :
Menyediakan SDM handal yang High Quality yang mengarah pada kinerja world class, berkualitas di bidangnya, berkarakter kuat, dan mampu berkomunikasi dalam bahasa internasional
Menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang berkualitas minimal sesuai dengan standard Nasional.
Mewujudkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari hari serta prestasi akademik dan non akademik bertaraf Internasional.
Menghasilkan Excellent Outcome melalui pembentukan karakter kepemimpinan setiap siswa/i sesuai usia dan kemampuannya.
Menerapkan kurikulum tingkat pendidikan yang diperkaya dan standar kompetensi lulusan yang sesuai dengan usia dan kemampuan peserta didik.
Melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, yang menyenangkan guna mendorong peningkatan motivasi belajar sepanjang hayat.
Menerapkan pelayanan prima, yang ramah, tanggap-akurat dengan cara penerapan sistem manajemen mutu bertaraf internasional.
Mempersiapkan lembaga yang berorientasi masa depan dan berkelanjutan
Mengukur efektifitas ketercapaian pelaksanaan misi

10 Adab An Nisaa’

Dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi nya, Sekolah An Nisaa’ memiliki 10 nilai yang disebut dengan 10 adab An Nisaa’. 10 Adab An Nisaa’ ini merupakan sikap dasar (inti) yang dipercayai dapat menjadi modal bagi setiap orang  (siswa) untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi manusia yang paripurna sebagai “pemimpin sejati”.

10 adab Annisaa’ tersebut adalah sebagai berikut:

1. Damai

Damai diartikan sebagai suatu keadaan tenang, tentram, rukun, ketiadaan gangguan atau godaan. Sikap Damai tidak tergantung oleh waktu, orang, atau tempat, dan menekankan bahwa setiap individu dapat mengalami ketenangan dalam diri walaupun di dalam suatu peperangan. Ketika seseorang mengimplementasikan nilai damai dalam kehidupannya maka akan berimplikasi sangat positif dalam dirinya sehingga dia dapat menjalani semua tantangan kehidupan dengan tenang. Nilai kehidupan damai dapat diwujudkan dalam beberapa contoh sikap di bawah ini:
•    Hormat dan santun kepada semua makhluk
•    Saling menghargai dan menyayangi
•    Menyelesaikan konflik dengan mencari solusi menang-menang

2. Syukur

Definisi dari syukur adalah rasa terima kasih kepada Allah SWT dengan memanfaatkan semua nikmat Allah sesuai kehendak-Nya dan berbagi terhadap semua makhluk. Pribadi bersyukur pandai menjalankan tugas dan kewajibannya secara optimal.
Beberapa contoh aplikasi nilai syukur:
•    Terbiasa mengucapkan “Alhamdulillah” dan “Terima kasih”
•    Menerima apa yang tidak disukai
•    Selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik dengan mengoptimalkan semua potensi diri

3. Peduli

Peduli adalah sikap mengindahkan, memperhatikan, menghiraukan suatu keadaan dengan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Orang-orang peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya. Nilai peduli dapat diwujudkan dalam beberapa sikap berikut ini:
•    Berempati terhadap kesulitan orang lain
•    Proaktif terhadap situasi dan kondisi sekitar
•    Terbiasa mengucapkan: “ Ada yang bisa dibantu….”
•    Senang menolong

4. Jujur

Jujur didefinisikan sebagai lurus hati, tidak berbohong dan tidak berbuat curang. Nilai jujur merupakan nilai yang sangat fundamental dalam kehidupan. Tanpa kejujuran, seluruh ikatan masyarakat akan terlepas. Karena tidak mungkin membentuk suatu komunitas masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak jujur. Nilai jujur dalam kehidupan dapat diwujudkan dalam beberapa sikap berikut ini:
•    Selaras antara perkataan dan perbuatan
•    Menepati janji
•    Mengakui kesalahan
•    Menyampaikan kebenaran

5. Amanah

Amanah diartikan sebagai sesuatu yang dapat dipercayakan (dititipkan) kepada orang lain. Orang amanah akan berperilaku teguh dan konsisten serta senantiasa berkomitmen terhadap kesepakatan dan tuntutan alami untuk diri sendiri dan memenuhinya. Nilai amanah tergambarkan dari beberapa contoh sikap di bawah ini:
•    Komit terhadap peraturan ataupun kesepakatan
•    Menyampaikan hak kepada yang memiliki
•    Menjaga rahasia dan kepercayaan

6. Disiplin

Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap mentaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih. Disiplin merupakan salah satu kunci sukses, sebab dalam disiplin akan tumbuh sifat yang teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam usaha maupun belajar, pantang mundur dalam kebenaran, dan rela berkorban untuk kepentingan agama dan negara serta jauh dari sifat putus asa
Beberapa contoh sikap disiplin dalam kehidupan:
•    Taat peraturan
•    Dapat mengelola waktu
•    Mampu mengatakan tidak pada hal yang tidak penting
•    Menetapkan prioritas, membuat jadwal dan menindaklanjuti rencana yang sudah disusun

7. Kebersaman

Kebersamaan adalah kata sifat dari kerjasama, yang bermakna kondisi yang dihasilkan dari mengerjakan sesuatu secara bersama-sama. Kebersamaan mengajarkan kita untuk tidak bersikap egois (menang sendiri) dan toleran  (memaklumi) kepentingan orang lain. Kerjasama didasari dari prinsip saling menghargai, menghormati dan kesediaan untuk berbagi. Beberapa sikap dari pengimplementasian nilai kerjasama adalah:
•    Saling menghargai sesama manusia tanpa melihat latar belakang suku, agama dan ras
•    Menerima kekurangan dan kelebihan orang lain
•    Dapat bergaul dnegan orang lain walaupun mereka berbeda

8. Rendah hati

Rendah hati berarti tidak sombong. Manusia cenderung untuk lupa diri pada saat berada dalam satu tingkat yang dinilainya lebih baik dari orang lain. Sombong merupakan salah satu “musuh” utama manusia. Dengan bersikap rendah hati maka rasa sombong dapat dinetralisir. Nilai rendah hati dapat diwujudkan dalam beberapa contoh sikap berikut:
•    Mudah mengajukan permohonan maaf jika bersalah
•    Mampu memaafkan teman yang melakukan kesalahan
•    Mengenal dan menghargai diri sendiri
•    Mendengar orang lain

9. Sabar

Definisi sabar adalah tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati), tabah, tenang, tidak tergesa-gesa, dan tidak terburu nafsu.Banyak ayat Al-Qur’an yang menyuruh nabi Muhammad SAW bersabar, karena pangkal kemenangan adalah sabar. Sabar bukan untuk kepentingan pribadinya sendiri melainkan unuk terlaksananya kehendak Allah SWT. Ketika sabar nyaris hilang, ingatlah bahwa yang dilaksanakan adalah kehendak Allah & umat yang diseru adalah hamba Allah. Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi dari nilai kehidupan sabar:
•    Dapat mengendalikan diri dari sikap reaktif
•    Tidak mudah mengeluh, tidak suka mengadu dan tidak senang menyalahkan orang lain
•    Bertahan menghadapi sesuatu yang tidak menyenangkan
•    Mengucapkan “inna lillahi wa inna ilayhi raji’in” ketika menghadapi musibah

10. Ikhlas

Ikhlas artinya bersih hati. Semua perbuatan yang dilakukannya semata karena Allah SWT. Dalam hal keikhlasan kita berguru pada garam dan udara, yang memberikan citra tanpa diketahui dimanakah dia berada, namun memberi manfaat, tanpa meminta imbalan apapun. Keikhlasan itu pulalah yang memperkaya batin manusia, bahkan iblis mengatakan hanya orang-orang yang ikhlas yang tidak dapat disesatkannya. Berikut ini adalah beberapa contoh pengimplementasian nilai ikhlas:
•    Melakukan sesuatu bukan karena ingin dipuji
•    Tidak mudah kecewa
•    Selalu berpikir positif
Demikian paparan dari 10 adab Annisaa’ yang menjadi acuan dasar dalam pembentukan akhlak siswa-siswi Annisaa’. Internalisasi 10 adab Annisaa’ ini diharapkan dapat menjadi bekal dan benteng bagi siswa/i Annisaa’ sehingga mereka “survive” bertanding dan bersanding dalam kehidupan yang diridhoi Allah SWT. Sehingga mereka dapat menjadi “true leader” sebagai obor yang akan menerangi sekitarnya, bukan hanya menjadi bayang-bayang.

Sekolah Kepemimpinan

Setiap individu adalah pemimpin, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk sekelompok orang. Dalam Visi & Misinya nampak jelas bahwa sekolah Annisaa’ menjadikan karakter kepemimpinan sebagai “ruh” dari tujuan yang akan dicapai pada setiap proses pendidikan yang dilaksanakan. Karakter kepemimpinan merupakan hal yang utama dalam pribadi seseorang, karena hal tersebut merupakan bekal ketrampilan hidup yang akan membantunya menghadapi dan memenangkan setiap tantangan yang ada dalam hidupnya. Karakter pemimpin yang dimaksud adalah karakter pemimpin sejati yang mengacu kepada nilai-nilai yang ada di Al-Qur’an dan Al Hadist. Karakter kepemimpinan tersebut mengacu kepada nilai inti Sekolah An Nisaa’ yaitu 10 adab Annisaa yang terdiri dari Sabar, Syukur, Peduli, Jujur, Amanah, Disiplin, Kebersamaan, Rendah Hati, Damai dan Ikhlas

Dalam upaya pembentukan budaya karakter kepemimpinan yang dilakukan berjalan dengan lebih sistematis, terstuktur dan terukur maka Sekolah Annisaa bekerjasama dengan Franklin Covey Foundation menerapkan program The Leader In Me (TLIM). Dimana dalam program tersebut seluruh warga sekolah berupaya untuk menjadi pribadi yang efektif dengan menerapkan 7 kebiasan efektif (7 Habits), yaitu:

1.    Be Proactive (Memulai dari diri sendiri)
2.    Begin With The End In Mind (Memulai dengan tujuan akhir)
3.    Put First Thing First (Mendahulukan yang utama)
4.    Think Win Win (Berpikir menang-menang)
5.    Seek to Understand  to be Understood ( Mendengar lebih dahulu untuk dipahami)
6.    Sinergyze (Bekerjasama)
7.    Sharpen The Saw (Mengasah “gergaji”)